- Kisah antara kelinci dan kura-kura
Dahulu kala ada seekor kelinci yang memiliki kaki kuat sehingga larinya bisa sangat cepat. Karena kemampuan larinya yang sangat cepat ia pun jadi kelinci yang congkak dan sombong. Suatu hari karena tidak suka dengan sifat sombong yang dimiliki si kelinci, seekor kura-kura pun menantang kelinci untuk lomba lari.
Padahal, kura-kura adalah hewan yang jalannya lambat karena kakinya kecil dan ia pun harus menggendong rumahnya kemanapun ia pergi. Kelinci yang sombong pun setuju untuk berlomba lari dengan kura-kura. “Bagaimana bisa ia mengalahkanku dengan jalannya yang lambat begitu”, pikir kelinci. Akhirnya mereka pun sepakat menentukan jalan yang akan digunakan untuk berlari.
Perlombaan lari pun dimulai, banyak hewan yang penasaran ingin melihat hasil perlombaan unik tersebut, banyak juga yang mendukung kura-kura karena mereka juga tidak suka dengan sifat kelinci yang sombong. Si monyet pun ditunjuk untuk jadi wasitnya. Begitu lomba lari dimulai, kelinci pun langsung melesat jauh meninggalkan kura-kura.
Karena merasa masih punya banyak waktu dan jarak yang cukup jauh, belum sampai garis finish si kelinci memutuskan untuk tidur siang dulu di pinggir jalan. Di sisi lain, kura-kura terus sekuat tenaga untuk berlari sampai ke garis finish dan kelinci pun tidak sadar kalau dirinya sudah disalip kura-kura karena keasikan tidur. Akhirnya kura-kura pun memenangkan perlombaan dan membuat kelinci kaget minta ampun. Kura-kura yang menang mendapat sorak sorai dari hewan yang lain sedangkan kelinci pulang dengan tertunduk malu.
Contoh cerita pendek anak sekolah dasar di atas merupakan fabel yang memiliki pesan moral bahwa menjadi orang tidak boleh sombong dan menyepelekan lawan hanya karena memiliki satu keunggulan dibandingkan yang lainnya. Selain itu pesan moral yang juga bisa diambil adalah dari sisi kura-kura dimana meski ia sadar ia tidak bisa mengalahkan kelinci dalam hal kecepatan namun ia tidak gentar dalam menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah meski sejak awal hasilnya lari si kelinci bisa membuat jarak antara mereka jadi sangat jauh. Akhirnya, kerja keras dan sikap pantang menyerah yang bisa menang dan bukannya kesombongan.
- Kisah antara semut dan belalang
Suatu hari di musim panas yang terik dan melelahkan, seekor semut terlihat rajin bekerja mengumpulkan makanan. Ia mencari dan mengangkut bahan makanan yang ia temukan untuk dikumpulkan dan disimpan di dalam lumbungnya.
Meski panas yang terik dan hujan yang turun membasahi tanah dan tubuhnya ia tetap bekerja dengan giat agar nanti saat musim dingin tiba semut bisa memiliki persediaan makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Melihat hal ini si belalang menegur semut dan berkata,”Hey, Semut. Kenapa kau begitu rajin mengumpulkan makanan tanpa henti?”. Kemudian dijawab oleh semut,”Aku harus mengumpulkan banyak makanan agar saat musim dingin nanti tidak mati karena kelaparan”.
Mendengar jawaban si semut, belalang pun terbawa terbahak-bahak, katanya,”Hahahahaha kenapa repot sekali? Musim dingin masih lama!” Belalang pun berlalu sambil memakan daun yang jadi makanannya. Semut tetap bekerja dengan keras dan giat mengumpulkan makanan yang banyak, sementara sepanjang musim panas dan musim selanjutnya belalang tetap bermalas-malasan dan tidak mengumpulkan makanan untuk musim dingin di mana persediaan makanan nantinya akan sulit untuk dicari.
Sampai akhirnya musim dingin datang dan ternyata berlangsung lebih lama dibandingkan sebelumnya. Belalang pun hampir mati karena tidak punya cadangan makanan yang cukup dan minta makanan kepada semut. Semut yang baik hati tidak tega melihat belalang yang kelaparan dan mau berbagi makanan dengannya.
Pelajaran moral yang bisa diambil dari cerpen anak sekolah dasar di atas adalah bahwa agar tidak susah nanti di waktu yang akan datang, seseorang tidak boleh bermalas-malasan. Pekerjaan yang dilakukan sedikit demi sedikit namun dikerjakan terus-terusan akan membuahkan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan menunda pekerjaan karena merasa masih punya waktu yang banyak.
Penting untuk tidak menunda pekerjaan karena kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi di masa depan. Pada cerita di atas, musim dingin yang datang lebih panjang dari biasanya adalah kejadian tidak terduga dan si belalang tidak bisa mengantisipasinya karena ia malas mengumpulkan makanan sejak awal.
- Kisah tentang anak kambing yang cerdik
Di dalam sebuah hutan terdapat rumah kecil yang dihuni oleh ibu kambing dan anak kambingnya. Suatu hari ibu kambing harus pergi ke luar rumah untuk mengunjungi nenek kambing yang tinggal agak jauh dari rumah mereka.
Karena khawatir anaknya dimangsa oleh serigala ketika ditinggal sendirian di rumah, ibu kambing mengajari anak kambing sebuah lagu yang menjadi tanda agar anak kambing tidak membukakan pintu untuk hewan yang lainnya. Nanti jika ibu kambing sudah pulang, ibu kambing akan menyanyikan lagu tersebut sehingga si anak bisa tahu kalau ibunya sudah pulang. Setelah mengajarkan lagu tersebut si ibu kambing pun pergi ke rumah nenek kambing di tengah hutan.
Tiba-tiba, datang seekor serigala yang berniat untuk memakan anak kambing yang sendirian di rumah. Ia pun mendengar ketika ibu kambing mengajarkan lagu spesial untuk anak kambing. Untuk mengelabui si anak kambing, serigala pun bernyanyi di depan pintu menyanyikan lagu yang diajarkan oleh ibu kambing. Anak kambing yang mendengar lagu ini pun bertanya-tanya, “Apakah ibu sudah pulang? Kan ia baru keluar belum lama.” Karena curiga ia pun mengintip dari balik jendela dan mendapati ternyata bukan ibunyalah yang ada di depan pintu melainkan serigala.
Melihat hal tersebut anak kambing kemudian berteriak sekuat tenaga meminta bantuan tetangga hewan yang lain agar menolongnya. Serigala yang takut dan panik lalu pergi meninggalkan rumah kambing dan tidak jadi memangsa anak kambing.
Pesan moral dari contoh cerpen anak sekolah dasar di atas adalah bahwa Anda sebagai orang tua bisa mengajarkan kepada anak untuk waspada dan hati-hati dengan orang asing. Bahkan jika orang asing tersebut tahu nama si anak, jika tidak sedang bersama dengan orang tua ada baiknya untuk tidak dekat-dekat dan mau diajak pergi, atau membukakan pintu rumah.
- Kisah seekor semut yang balas budi
Suatu hari di tengah hutan yang damai, ada seekor semut kecil yang hendak menyeberangi sungai untuk pulang ke rumahnya. Sungai yang akan diseberangi memiliki arus air yang cukup kencang. Dengan sangat hati-hati semut menyeberangi sungai menggunakan kakinya yang kecil, tapi di tengah sungai ia pun tergelincir oleh batu yang licin dan terbawa arus sungai yang deras. Ia pun berteriak minta tolong sekuat tenaga.
Seekor burung merpati yang kebetulan tengah terbang melintasi sungai mendengar teriakan si semut. Ia pun turun dan mengambilkan daun untuk menolong semut yang hampir tenggelam. Semut buru-buru naik ke atas daun sehingga ia pun tidak jadi tenggelam dan bisa menyeberang dengan selamat.
Beberapa hari setelah itu, semut yang sedang mencari makanan melihat seorang pemburu tengah membidik sasarannya. Ternyata yang jadi sasaran pemburu adalah burung merpati yang kemarin menolongnya. Ketika akan menembakkan senapannya, si semut pun menggigit kaki pemburu dengan kencang sehingga si pemburu kaget dan melepaskan tembakan.
Untungnya tembakannya meleset dan merpati pun bisa kabur karena mendengar suara tembakan. Burung merpati mengenali si semut yang ditolongnya di sungai telah menyelematkannya dari pemburu. Ia pun turun dan berterima kasih pada semut. Keduanya pun menjadi sahabat baik yang saling tolong menolong.
Pesan moral yang ada di cerita ini mengajarkan bahwa memiliki sifat yang mudah menolong orang lain, berempati terhadap penderitaan orang lain adalah sifat yang baik dan sebaiknya dimiliki setiap orang. Selain itu cerpen anak sekolah dasar ini juga mengajarkan bahwa ketika sedang dalam kesusahan jangan ragu untuk minta tolong kepada orang lain, kemudian jangan lupa untuk menunjukkan rasa terima kasih baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan.
- Cerita kupu-kupu yang punya hati mulia
Di sebuah taman yang cantik, seekor semut kecil berjalan-jalan mengelilingi taman di pagi hari yang cerah. Sungguh hari yang indah untuk menikmati pemandangan taman dan saling menyapa dengan hewan yang lain. Lalu kemudian semut melihat ada sebuah kepompong menggantung di salah satu tanaman.
Semut kemudian berkata,”Kasian sekali kamu kepompong, sudah jelek tidak bisa ke mana-mana lagi. Ayo turun dan nikmati taman yang cantik ini!” Tapi kepompong tersebut diam saja dan tidak menanggapi semut. Kemudian semut pun melanjutkan jalan-jalannya tanpa menghiraukan kepompong.
Suatu hari karena kecerobohannya, semut jatuh ke dalam kubangan lumpur karena semalam hujan lebat. Karena tidak bisa berenang dan keluar dari lumpur, semut pun berteriak minta tolong. Kebetulan ada seekor kupu-kupu cantik yang melintas dan melihat semut yang sedang kesusahan.
Diambilnya ranting kecil kemudian diulurkannya ke arah semut, “Ayo semut! Raih ranting ini dan aku akan mengangkatmu keluar dari lumpur!” Semut pun meraih ranting tersebut dan berhasil keluar dari jebakan lumpur. Ketika akan berterima kasih kepada kupu-kupu, betapa malunya semut bahwa yang telah menyelamatkannya adalah kepompong jelek yang ia hina tempo hari. Ia pun meminta maaf pada kupu-kupu dan kupu-kupu pun memaafkannya.
No comments:
Post a Comment